Selasa, 22 November 2011

SDLC


SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE
Tugas Sistem Informasi Manajemen












 













OLEH
Agung wibowo Putra
36109002
2DB16





UNIVERSITAS GUNADARMA


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui seberapa besar pengaruh sistem pengembangan informasi terhadap pengembangan applikasi berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.





Penulis





( Agung wibowo Putra )

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                                                                                                           1
DAFTAR ISI                                                                                                                          2

BAB I PENDAHULUAN                                                                                                     3

BAB II PEMBAHASAN
2.1       ANALISA DAN DESAIN SISTEM INFORMASI                                                 6
2.1.1    PERMASALAHAN PERANGKAT LUNAK                                                         6
2.2       FASE SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE                                                  7
2.2.1    IDENTIFIKASI, SELEKSI, PERANCANGAN SISTEM                                      7
2.2.2    ANALISIS SISTEM                                                                                                 8
2.2.3    DESAIN SISTEM                                                                                                     8
2.2.4    IMPLEMENTASI SISTEM                                                                                      8
2.2.5    PEMELIHARAAN SISTEM                                                                                                9
2.3       SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE WATER FALL                                   10       
2.3.1    SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE WATER FALL PROSES                   10
2.3.2    DEFINISI SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE WATER FALL                11
2.4       DEFINISI SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE INCREMENTAL MODEL11
2.5       SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE PROTOTYPES                                   12
2.5.1    KELEMAHAN SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE PROTOTYPES        12
2.6       DEFINISI DAN KELEBIHAN SPIRAL LIFE CYCLE                                        12
2.7       DEFINISI DAN KELEBIHAN RAPID APPLICATION DEVELOPMENT       13
2.8       SEBAB GAGALNYA PERANGKAT LUNAK                                                     13

BAB III PENUTUP
A.        SIMPULAN                                                                                                               14
B .       SARAN                                                                                                                      14

DAFTAR PUSTAKA                                                                                                                        15
BAB I
PENDAHULUAN


Apa itu System Development Life Cycle  ?
SDLC didefnisikan oleh Departemen Kehakiman AS sebagai sebuah proses pengembangan software yang digunakan oleh systems analyst, untuk mengembangkan sebuah sistem informasi. SDLC mencakup kebutuhan (requirement), validasi, pelatihan, kepemilikan (user ownership) sebuah sistem informasi yang diperoleh melalui investigasi, analisis, desain, implementasi, dan perawatan software.Software yang dikembangkan berdasarkan SDLC akan meng hasilkan sistem dengan kualitas yang tinggi, memenuhi harapan penggunanya, tepat dalam waktu dan biaya, bekerja dengan efektif dan efsien dalam infrastruktur teknologi informasi yang ada atau yang direncanakan, serta murah dalam perawatan dan pengembangan lebih lanjut. SDLC merupakan pen dekatan sistematis untuk memecah kan masalah yang terdiri dari beberapa tahapan. Tiap-tiap tahapan dapat terdiri dari beberapa langkah berikut :

1.  Konsep software ñ mengidentifkasi dan mendefinisikan kebutuhan akan sebuah sistem baru.
2.  Analisis kebutuhan ñ menganalisis kebutuhan informasi dari pengguna .akhir sebuah system
3. Desain arsitektural dan membuat blueprint desain berdasarkan spesifikasi utama, seperti                   hardware, software, pengguna, dan sumber data.
4.  Coding dan debugging dan membuat dan memprogram sistem.
5.  Pengujian sistem dañ mengevaluasi fungsionalitas sistem actual.

Dalam hubungannya dengan fungsionalitas yang diharapkan. Dibawah ini adalah Langkah-langkah yang paling sering digunakan oleh para software developer profesional.

1. Studi kelayakan.Dilakukan oleh software developer dengan mempelajari konsep sistem yang diinginkan oleh pihak manajemen, apakah sistem baru tersebut realistis dalam masalah pembiayaan, waktu, serta perbedaan dengan sistem yang ada sekarang. Biasanya, dalam tahap ini diputuskan untuk meng-update sistem yang ada, atau menggantinya dengan yang baru.
2. Analisis. Pengguna dan software deve loper bekerja sama mengumpulkan, mempelajari, dan merumuskan kebutuhan-kebutuhan bisnis.
3. Desain. Pada langkah ini dilakukan pembuatan blueprint sistem. Di dalamnya termasuk penyesuaian dengan arsitektur telekomunikasi, hardware, dan software untuk pengembangan lebih lanjut, serta membuat model sistem ñ menciptakan model graphical user interface (GUI), database, dan lain-lain.
4. Pengembangan. Di sini, barulah para programmer melakukan coding untuk menerapkan desain ke dalam sistem yang sesungguhnya, membuat program,dan menyiapkan database.
5. Pengujian. Setelah sistem berhasil dikembangkan, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah sesuai dengan harapan dan kebutuhan pengguna. Dalam tahap ini, juga dilakukan debugging dan penyesuaian-penyesuaian akhir.
6. Implementasi. Pada tahap ini, software yang telah diuji siap diimplementasikan ke dalam sistem pengguna. Pembuatan user guide dan pelatihan juga dilakukan dalam tahap ini.
7. Perawatan. Perawatan dimaksudkan agar sistem yang telah diimplemantasikan dapat me ngikuti perkembangan dan perubahan apapun, yang terjadi guna meraih tujuan penggunaannya. Help desk untuk membantu pengguna, serta perubahan yang dianggap penting dapat dilakukan terhadap sistem dalam tahap ini. Jika memperhatikan langkah-langkah di atas, coding dan debugging yang selama ini menjadi pekerjaan utama software developer, Hanyalah dua dari tujuh tahapan dalam SDLC. Di luar kedua langkah tersebut, SDLC lebih banyak berkutat pada urusan manajemen (non-teknis), yang mungkin kurang mendapat perhatian dari pada software developer.





BAB II
PEMBAHASAN



2.1       ANALISA DAN DESAIN SISTEM INFORMASI

2.1.1    Permasalahan Perangkat Lunak
                                               
                                               

Software digunakan,
                                                namun dikritik sebesar 19%               

Perangkat lunak yang diberikan                                  Software yang digunakan
hanya digunakan 2%                                                               setelah modifikasi 3%


 
Software telah  dibayar tapi,
Dana pembayaran
                                                                                                              Tidak masuk 29,7 %                        

 



Software diberikan tapi tidak
Pernah digunakan







2.2       FASE SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE

1.      Identifikasi, seleksi, dan perencanaan sistem
2.      Analisis sistem
3.      Desain sistem
4.      Implementasi sistem
5.      Pemeliharaan sistem ( Maintenance )


2.2.1    Identifikasi, Seleksi, dan Perencanaan Sistem

a)      Mengidentifikasi kebutuhan user
b)      Menyeleksi kebutuhan user dari proses identifikasi dengan melihat kapasitas teknologi dan efesiensi
c)      Merencanakan sistem kebutuhan
d)     Kebutuhan fungsional dan non fungsional
1.      Non – fungsional : Sistem bisa menjadi tidak digunakan, Jika tidak dipenuhi
2.      Menggunakan CASE (Computer Aided Software Engineering) tools, bahasa pemograman tertentu
3.      Menggunakan bahasa tertentu
e)      Kebutuhan User (customer)
f)       Kebutuhan Sistem (kontrak dengan klien)
g)      Kebutuhan dokumen dan perangkat lunak (developer)








2.2.2    Analisis Sistem

a)      Permodelan data
1.      Entity Relationship Diagram (ERD)
2.      Conceptual Data Model (CDM)
3.      Physical Data Model (PDM)
b)      Permodelan proses
1.      Unified Modeling Language ( UML )

2.23Desain sistem

a)      Desain form dan laporan ( report )
b)      Desain form dan laporan ( report )
c)      Desain Antarmuka dan dialog ( message )
d)     Desain basis data dan file ( framework )
e)      Desain proses ( struktur proses )

2.2.4    Implementasi Sistem

a)      Pemrograman dan pengetesan perangkat lunak ( software )
1.      Developmental ( error testing per modul oleh programmer )
2.      Alpha testing ( error testing ketika sistem digabungkan dengan antarmuka user , oleh software tester )
3.      Beta testing ( testing dengan lingkungan dan data sebenarnya )
b)      Konversi sistem
1.      Mengaplikasikan perangkat lunak pada lingkungan yang sebenarnya untuk digunakan oleh organisasi




2.      Metode Konversi sistem :
·         Konversi paralel


 
·         Konversi langsung

·        

Sistem lama                 Sistem baru
 
Konversi per fase



·         Konversi pilot (single location)
 




c)      Dokumentasi
d)     Pelatihan

2.2.5    Pemeliharaan sistem

a)      Corrective  : Memperbaiki desain dan error pada program
b)      Adaptive    : Memodifikasi sistem untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan
c)      Perfective : Melibatkan sistem untuk menyelesaikan masalah baru atau mengambil kesempatan ( penambahan fiture )
d)     Preventive : Menjaga sistem dari kemungkinan terjadi kesalahan di masa yang akan datang







2.3.      System development life cycle waterfall

2.3.1    System development life cycle waterfall Proses


 







Development
 









Installation & Acceptance
 
 









2.3.2    Definisi, Kelebihan dan kelemahan System development life cycle Water Fall

a)      Kelebihan
1.      Proses – prosesnya mudah dipahami dan jelas
2.      Mudah dalam pengelolahan proyek
·         Dokumen dihasilkan setiak akhri fase
·         Sebuah fase dijalankan setelah fase sebelumnya selesai
3.      Struktur sistem jelas
4.      Kondisi tepat SDLC Waterfall
·         Kebutuhan user telah sangat dipahami
·         Kemungkinan terjadinya perubahan kebutuhan user kecil

b)      Kelemahan
1.      Proyek dunia nyata jarang mengikuti alur proses
2.      Kesulitan jika terjadi perubahan kebutuhan
·         Waktu pengerjaan bertambah
·         Ada anggota tim yang harus menunggu pekerjaan pekerja lain
·         Kesabaran customer/klien


2.4       Definisi System development life cycle Incremental Model

a)      Memberikan implementasi sebagai inisial proses
b)      Pengembangan dengan terus melakukan eksplorasi kepada user untuk mendapatkan masukan balik
c)      Per prototipe
d)     Permasalahan
·         Batasan proses tidak jelas
·         Sistem kurang terstruktur
e)      Kemampuan aplikasi
·         Untuk sistem dengan interaksi skala kecil dan medium
·         Untuk antarmuka user
·         Untuk sistem dengan masa penggunaan pendek


2.5       System development life cycle Prototypes

            Membuat sebuah contoh prototipe untuk menunjukkan kebutuhan
dan desain ke pemakai






 









2.5.1    Kelemahan  System development life cycle Prototypes

a)      Harus ada versi yang dapat dijalankan sebagaiprototipe sebelum sistem dikembangkan ( bisa berupa contoh sistem lain)
b)      Harus ada implementasi sistem yang dikembangkan sebelum dibuat sebuah sistem final


2.6       Definisi dan kelebihan  System development life cycle Spiral Life Cycle
a)      Mendefinisikan kebutuhan dengan sedetail mungkin
b)      Pembuatan desain untuk sistem yang baru
c)      Pembuatan prototipe dari pembuatan desain, pembuatan prototipe selanjutnya berdasarkan evaluasi prototipe sebelumnya
d)     Proses prototipe dilakukan berulang-ulang sampai customer puas
e)      Sistem dibuat berdasarkan prototipe yang memuaskan customer
f)       Sistem di tes dan dievaluasi
g)      Kelebihan
·         Dapat digunakan untuk sistem yang besar
·         Sangat cocok sebagai mekanisme mengurangi resiko
h)      Kelemahan
·         Terlalu banyak memikirkan resiko yang akan terjadi
·         Masih jarang digunakan

2.7       Definisi dan kelebihan  System development life cycle Rapid Application Development ( RAD )
a)      Mengumpulkan spesifikasi menggunakan workshop atau group khusus
b)      Melakukan tes berulang-ulang oleh user terhadap desain yang diawali dengan prototipe
c)      Menggunakan kembali komponen perangkat lunak yang ada
d)     Jadwal yang ketat terhadap perbaikan desain produk versi selanjutnya
e)      Komunikasi yang tidak terlalu formal antar anggota tim
f)       Kelebihan
·         Waktu pengembangan singkat
g)      Kelemahan
·         Untuk proyek besar memerlukan lebih banyak sumber daya
·         Sangat memerlukan kerjasama antara customer dan developer
·         Tidak cocok untuk kebutuhan yang tidak dapat dimodulkan
·         Tidak cocok untuk sistem yang memerlukan banyak perbaikan
·         Tidak sesuai untuk pengembangan sistem dengan resiko tinggi (aplikasi dengan teknologi baru)


2.8       Sebab gagalnya perangkat lunak

a)      Perencanaan yang tidak realistik karena terlalu banyak kasus dan pemikiran optimis
b)       Penelusuran yang tidak efektif
c)      Terlalu terpaku pada kebutuhan sementara
d)     Resiko yang dianggap kecil







BAB III
PENUTUP


A. SIMPULAN

System Development life cycle sangat diperlukan oleh para programer di indonesia untuk mengembangkan suatu applikasi sehinnga terbentuk applikasi yang dapat memenuhi segala kebutuhan masyarakat luas.


B. SARAN

Apabila kita ingin membuat sebuah program, Akan tetapi tidak menggunakan SDLC ( System Development life Cycle ) maka program kita akan sia – sia dalam kurung waktu singkat masyarakan akan memandang program kita tidak terstruktur, dan mungkin akan ketinggalan pada masa datang, Akan tetapi kita menggunakan konsep SDLC kemungkinan besar program kita akan sukses di masyarakan, dimana program kita mengikuti alur SDLC dan mengurangi program kita not used atau tidak gunakan, Serta memanjangkan umur program kita di masyarakat.



BAB IV


DAFTAR PUSTAKA

2.                                 http://www.gangsir.com/download/Minggu2-SDLC.pdf